Changi Airport

Belum sempat Shomad memenjamkan mata untuk tidur, dari sistem audio pesawat sebuah suara merdu mengumumkan dalam dwi bahasa bahwa sebentar lagi pesawat yang tengah dinaiki akan singgah sebentar di negeri seberang: SINGAPURA!

Dia melihat beberapa teman yang beberapa jam yang lalu berkenalan dengannya yang sedang bersiap-siap turun. Seseorang menyapanya dengan logat betawi kental, “Ngga ikutan turun, bang?”
“Boleh turun berapa lama emangnya?” Balas Shomad balik bertanya.
“Tadi mbak pramugari bilang: kita boleh jalan-jalan 2 jam di Singapore,” Lelaki tanggung yang juga Mahasiswa program Master itu menjelaskan dengan ramah. “Ayo, mau jalan bareng, pak?” tawarnya.

“Wah, terima kasih. Kalian duluan saja,” tolak Shomad halus. Setelah keduanya menghilang di pintu pesawat, dia menimbang-nimbang ulang. Sepertinya rugi kalau sudah di Singapura tapi tidak jalan-jalan. At least, keluarlah Shomad untuk sekadar menikmati udara malam Singapura sendirian. Continue reading