Abu Dhabi Session One

Camera 360

Alhamdulillah, rombongan kami yang bertujuh belas orang sampai di Bandara Int’l Abu Dhabi jam 9 waktu Abu Dhabi. Abu Dhabi adalah ibukota dari Uni Emirat Arab yang baru-baru ini menjadi terkenal karena film Stars Wars. Tapi sayangnya kunjunganku nggak ada hubungannya dengan film itu. Rombonganku hanya singgah beberapa jam karena pesawat yang kami naiki transit disini. That’s all.

 

Thanks to Penemu Tablet!

Awalnya kukira rombonganku bakalan piknik semacam city tour di Abu Dhabi. Karena dari booklet serba-serbi perjalanan dari agen travel disebutkan bahwa kita akan transit selama 8 jam di Abu Dhabi… OMG! 8 jam tanpa city tour atau kegiatan apapun.. Apa Aku dan rombongan bakalan terlantar selama 8 jam dalam suhu 12 derajat Celcius tanpa persediaan selimut dan bantal? Sigh

Aku dan Nuha adalah rombongan termuda, mayoritas dari rombonganku adalah kakek-kakek dan nenek-nenek. Jadi miris banget deh liat kondisi mereka di bawah suhu AC yang sangat dingin. Kalau tau gini jadinya kan tadi bisa bawa selimut n bantal dari pesawat… ckckck

Untungnya, Nuha tak lupa membawa dua tablet PC dari rumah (itupun abah, umi, aku n nuha masih aja rebutan) plus roll cabel nya. Seperti ACnya yang duingin, wiFi nya pun banter alias super cepat. Setelah itu mari berterima kasih kepada penemu Tablet PC… Setidaknya 8 jam ke depan aku gak bakalan cengok gak ngapa-ngapain. *dan kemudian cari colokan*

Menunggu itu…

1 jam berjalan lambat… banget. Aku paling gak tahan nunggu. Maka dari itu kuputuskan untuk jalan-jalan di sekitar Gate 54 (takut nyasar, soalnya kalo gak salah ada sekitar 100an gate gitu) yang akhirnya aku berhasil menemukan kamar mandi. Lumayanlah bisa mandi air anget dan ganti baju. Tak lupa abis mandi mampir mushola buat sholat dhuha. Pokoknya apa aja yang bisa dilakukan untuk menghabiskan waktu 8 jam.. lakukan! *hss Continue reading

Hello, Abu Dhabi

10

yeah… finally here I come Abu Dhabi…

Tak kusangka, Abu Dhabi-lah negara luar Indonesiya yang pertama kali kukunjungi–karena untuk sampai ke tempat tujuan, semua penumpang pesawat E*** yang terhormat harus transit dulu di Bandara Internasional Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.

Bandara Internasional Abu Dhabi bisa dibilang adalah rumahnya Etihad Airways. Di setiap sudut dapat dipastikan terdapat logo maskapai Etihad…

Aku baru tau.. ternyata Etihad adalah sponsor club Manchester City *emang dasar buta bola*. 😀

Continue reading

Sebuah Motto Lama yang (AMPUH) Part 1

language is not everything but everything without language is nothing

bahasa bukanlah segalanya tetapi segalanya tanpa bahasa takkan menjadi apa-apa..
keepcalmstudio-com-crown-get-curious-and-learn-languages    Motto di atas adalah motto lama bagian pengembangan bahasa (central language improvements/CLI) dulu di Ma’hadku tercinta. Motto itu nggak muluk-muluk kok. Karena memang begitu adanya. aku membuktikannya ketika untuk pertama kali merasakan udara di luar negeri tercinta lewat kesempatan umrah.

Ceritanya begini. Aku dan keluarga ikut penerbangan tengah malam Etihad Airways menuju Abu Dhabi, UAE. Rombongan umrah kami boarding di terminal 2 bandara Internasional soeta pukul 01.00 WIB. Perbedaan begitu terasa dari pesawat yang kunaiki sebelumnya *gausah sebut merk* waktu memasuki pesawat Etihad melalui garbarata. Sambutan dari Mas-mas dan mbak-mbak pramugari (otomatis bule semua) yang welcoming banget membuat penumpang yang baru masuk merasa nyaman. Begitulah yang kurasa, setidaknya. 😀

Aku, Umi, Nuha dan abah duduk berderetan. Kebetulan seat kami agak di bagian belakang. Oia pesawat ini cukup besar, setidaknya dari informasi yang kubaca di papan depan garbarata, dapat memuat 500 penumpang. Jadi untuk sampai di seat, kami melewati 3 kamar mandi yang membatasi beberapa kabin: satu kabin khusus Diamond class (first class) dan tiga kabin coral economy class (seat ku). Dua kabin terdepan diidominasi oleh mas-mas dan mbak-mbak bule.

Continue reading