Rain and rainbow

Once upon a time, there is a beautiful girl named rain. She live in peace with Sun, a good hearted boy and good looking too of course. They live happily and quietly until a day, when Sun shines it sunshine brightly, suddenly Rain can’t control her emotions, yes, then it rains.
After a while, when Rain stop its rain and Sun keep its Sunshine, in the south a beautiful young lady appears with her three auras; red, yellow and green. Yes, it is Rainbow. Sun fall for Rainbow for the first sight.
Months later, they are getting married. Everyone is happy for them except Rain. She feel sad. Rainbow take her beloved sun away. Since then, Rain begin crying. Days after days always rainy because Rain’s tears until… flooding water in river flows so far till Ocean. Ocean is the king of water. He wonder what makes Rain like that. However, Ocean is actually in love with Rain from a long time. But Rain doesn’t know that fact. Ocean propose her to marry him. Everyone in earth make them up until Rain accepts the proposal.
Finally Ocean marrying Rain in the month of February. They get to fall for each other…
So that how love work, fall in right place.

Taken from Hujan Matahari by Kurniawan Gunadi with translate improvisation in English.

Ingin Naik Kapal

Alhamdulillah kelar juga baca ‘Rindu’. Efeknya, jadi tau kayak apa orang-orang naek haji di jaman dulu. Naek kapal! Ya, kapal!

Perjalanan yang sangat panjang, karena butuh waktu berbulan-bulan untuk kembali lagi ke Tanah Air. Melewati laut dan samudera, hingga tiba di pelabuhan Jeddah, Saudi Arabia. Tidak akan seperti naik pesawat, misalnya, yang hanya butuh waktu belasan jam dari Indonesia…

Namun di balik lamanya perjalanan kapal menuju Jeddah, pengalaman hidup di kapal selama berminggu-minggu mengasyikkan dan takkan pernah terlupakan. Setidaknya, itulah yang kurasakan dari sudut panjang seorang gadis mungil yang lucu, satu tokoh menggemaskan yang terdapat di novel ‘Rindu’ nya Tere-Liye. Langit terlihat jauh lebih indah dari tengah samudra, entah siang ataupun malam. Pun, penumpang dapat melihat makhluk-makhluk laut yang tidak akan bisa ditemukan selain di lepas samudera…

Uh, dek Anna, jadi pengen naek kapal juga nih! :3 #hope #someday

Titik Temu

Di dunia ini, ada saja orang yang jatuh cinta karena tulisan. Ada juga yang jatuh cinta karena kebaikan tutur kata, bahkan karena suara.

Jatuh hanya dengan alasan yang sederhana. Tidak membutuhkan kejadian yang dramatis. Semua mengalir begitu sederhana.

Dulu, aku sering bertanya, ”Mengapa orang bisa bersatu tanpa bertemu terlebih dahulu?”. Tidak saling kenal. Dulu, di masa kakek nenek kita mungkin. Sekedar tahu alamat rumahnya saja menjadi bahagia. Setidaknya, menjadi tahu kemana surat cinta harus dikirim.

Kini aku tahu bahwa perasaan itu bisa tumbuh tanpa pertemuan. Hanya saling tahu dari jarak yang jauh. Hanya saling berkirim kabar. Hanya saling mencari tahu satu sama lain. Aku menjadi tahu bahwa pertemuan tidak selalu menjadi awal mula segalanya, tapi rasa ingin tahu.

Siapakah orang itu?
Siapakah gerangan dia?
Siapa namanya?
Mengapa dia begitu menarik?
Mengapa dia begitu baik?
Darimana datangnya?

Dan sejumlah pertanyaan yang menjadi titik awal juga titik temu.

Rumah, 22 April 2014 | ©kurniawangunadi

Now, I really believe about it :’) #faithful

Life Quotes From Rantau 1 Muara

“Saya menyangsikan kalimat plesetan ‘takkan lari jodoh dikejar’. Gunung memang tidak akan lari. Tapi jodoh? Dia punya kaki dan keinginan, dia bisa berlari-lari kesana-kemari. kemana dia suka. Bahkan dia bisa hilang, seperti lenyap ditelan bumi. Atau dia jatuh ketangan orang lain”.”

“Inilah masalahnya, berlagak cuek, merasa tidak cocok, tapi terus penasaran.”

“Itulah salah kaprahnya beberapa kalangan. Mereka siap untuk menikah, siap punya anak, tapi tidak disiapkan untuk membesarkan anak. Apa gunanya punya banyak anak, tapi tidak dibesarkan untuk menjadi manusia-manusia yang terbaik dan bermanfaat. (Ustad Fariz)”

Continue reading

What a Funny Life

Jika kita bisa menikmati setiap proses yang ada pada hidup kita maka kita tak akan pernah merasa bosan” -anonymous columnist-

Life-has-a-funny-way-of-bringing-you-saying-quotesPertama kali baca quote itu aku gak bisa langsung ngeh apa yang dimaksud oleh sang kolumnis majalah tersebut. Dan setelah bertahun-tahun waktu terlewati sejak itu finally aku agak sedikit paham maksud sang kolumnis–bahwa hidup sederhananya adalah tentang menikmati setiap proses dan tentang melawan rasa bosan ketika menjalaninya…

*saking lolanya mencerna maksud quote itu, aku harus mengalaminya sendiri untuk memahaminya* 😦

Becoming a right person

Sedih sebenernya mengawali tulisan ini dengan kata ‘harusnya’. Tapi memang aku akan sering menggunakan kata itu seterusnya. Seharusnya dari dulu aku menulis rutin. Seharusnya dari dulu aja aku curhat ceplas ceplos dengan Ummi. Seharusnya dari dulu aku gendut. Seharusnya juga dari dulu aku melakukan apapun yang aku suka selama itu masih dalam tahap kewajaran. Ahhh… ‘seharusnya’ yang menyebalkan!

Saat menulis artikel ini umurku 21 tahun 6 bulan 28 hari 22 jam 4 menit. Aku masih enggan menyebut diriku sendiri seorang wanita dewasa. Karena pada dasarnya aku belum merasa bisa mempertanggung jawabkan status kedewasaanku ituh…

dan memang aku masih terlihat seperti aku empat atau lima tahun lalu *sumpah ini gak boong, gak ngarang*. Tadi siang aku bersama keluarga silaturahmi di beberapa rumah sanak saudara. Aku masih aja ditanya gimana sekolahnya di Jawa Timur? Sekarang kelas berapa?
Continue reading

Mesin Cuci Bernama Ramadhan

mesin_cuciSalah satu oleh-oleh cerita dari perjalanan umrahku adalah tentang kisah hajar aswad. FYI, hajar aswad adalah sebongkah batu yang berasal dari langit. Konon katanya, hajar aswad dahulu kala berwarna putih bersih dan bersinar… kemudian warna putihnya memudar sampai menjadi hitam karena dosa-dosa anak manusia.
*Begitu banyaknya dosa manusia yah, sampe segitunya..*

Manusia dan Dosa
Ada sebuah hadis yang masih kuingat sampai detik ini yang bunyinya, “Kullu bani Adam khatho’un wa khoirul Khatho’iina at-tawwabiina.”

Yang artinya: setiap anak Adam (manusia) pasti punya kesalahan (berdosa) namun sebaik-baik pendosa adalah yang bertaubat…”

Dari hadis shohih di atas, aku jadi tahu sebuah clue penting bahwa semulia dan sebaik apapun manusia pasti punya kesalahan ato dosa minimal barang sebiji zarrah (sebutir jagung). *Ya Alloh, aku memang banyak dosaaa, faghfirliii.. faghfirlii dzunubiii*
Momen bulan ini adalah momen paling potensial untuk menghapus dosa-dosa itu. Allah membuka pintu-pintu surga dan menutup pintu-pintu neraka, dan pintu taubatpun juga terbuka lebar dalam Ramadhan ini, kutipan dari kultum Ustad.

Kalo diibaratin nih, selama hitungan hijriyyah ada 12 bulan yang manusia lalui… dalam setahun penuh itu sewaktu manusia berbuat banyak kesalahan dan dosa, Allah pun tidak membiarkan manusia berlumur dosa begitu saja. Manusia diberi kesempatan untuk membersihkan dosa-dosanya dalam bulan penuh kasih sayang ini, yang bernama Ramadhan.

Selama satu bulan penuh, dosa-dosa manusia selama setahun yang menumpuk bagai cucian bisa dibersihkan melalui mesin cuci Ramadhan…

Terima kasih atas segala rahmat dan kasih sayang-Mu Ya Allah…
Dan mari bersama-sama kita ucapkan Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamiin, semoga kita termasuk dari orang-orang yang mendapat ampunan dan rahmat-Nya, Amiin…