The Hill of Wind

image

I feel that we walked far enough. But never mind. The view here is worthy. He said,
“I guess it here,”
“Guess what?”
“This is the hill of wind. If the people who love each other kiss here… they will return here…” Suddenly.. ****
he was surprised.
“…and if they come back and kiss here for second time, they will never be apart,” he continued.
“Let’s go back here. Tomorrow.”

~Yong Pal, e09~

Rain and rainbow

Once upon a time, there is a beautiful girl named rain. She live in peace with Sun, a good hearted boy and good looking too of course. They live happily and quietly until a day, when Sun shines it sunshine brightly, suddenly Rain can’t control her emotions, yes, then it rains.
After a while, when Rain stop its rain and Sun keep its Sunshine, in the south a beautiful young lady appears with her three auras; red, yellow and green. Yes, it is Rainbow. Sun fall for Rainbow for the first sight.
Months later, they are getting married. Everyone is happy for them except Rain. She feel sad. Rainbow take her beloved sun away. Since then, Rain begin crying. Days after days always rainy because Rain’s tears until… flooding water in river flows so far till Ocean. Ocean is the king of water. He wonder what makes Rain like that. However, Ocean is actually in love with Rain from a long time. But Rain doesn’t know that fact. Ocean propose her to marry him. Everyone in earth make them up until Rain accepts the proposal.
Finally Ocean marrying Rain in the month of February. They get to fall for each other…
So that how love work, fall in right place.

Taken from Hujan Matahari by Kurniawan Gunadi with translate improvisation in English.

Meeting Nichole, an AISEC Internship Volunteer

It’s been soo long since I post it with English. But slow but sure, I’ll try to post with English language regularly. :3

Two days ago, I met a German in Trans Semarang *usually called BRT*. Her name is Nichole. She is an English teacher and currently volunteering herself as an elementary teacher in Ungaran, Central Java. After a short chit chat I knew that she joined AISEC Internship in Indonesia for two months. So I practically introduced my self as an old undergraduate Student in Yogyakarta and still in her summer break so I met her in BRT 😐

We discuss many things such as she enjoying how nice Indonesian people treat her as stranger in their country. how much she love to teach Indonesian elementary student. She said, I thought they do understand my explanation very well although they haven’t speak English yet. Continue reading

3 Cara Mencintai <3

Ini hanya salah satu corat-coret yang pernah kutulis, jadi jangan dianggap serius yah 😀

Tiga cara mencintai (yang kutahu)

Yang pertama, dia lugas dan tanpa basa-basi memberi tahu pujaan hatinya bahwa Ia menyukainya. Ia tak pernah berpikir panjang akan akibat dari pengakuannya; bagaimana pertemanan mereka yang sudah dijalin lama dengan baik? Atau hubungan mereka kelak jika tidak berhasil sebagai pasangan nanti. Yang orang pertama ini tahu, pokoknya Aku sepertinya mencintaimu. Kau mau jadi pacarku, kan?

Continue reading

Sisi Aldi

Aldi Akbar sedang melihat-lihat hasil jepretan kameranya. Ada beberapa objek menarik yang akhir-akhir ini terus Ia ambil. Tiga tahun yang lalu Aldi mulai mengikuti ekstra kulikuler fotografi dan dia adalah salah satu fotografer terbaik di kampus. Entah itu objek hidup maupun mati, di tangannya, gambar yang dibidik seolah bercerita. Seperti satu objek yang tengah dia amati sekarang. Objek inilah inti dari kisah ini, sepertinya.

“Di, masih betah aja sih dari tadi? Aku pulang duluan ya!” Mia, sohibnya yang sama-sama anggota fotografi pamit pulang.

“oke, duluan aja sana!” sahutnya pendek. Selain Mia, sebenarnya ada rendra di ruangan itu, yang sedang tidur nyenyak di pojok base camp. Seharian dia hunting foto di Kaliurang. Pantas saja molor, gumam Aldi pelan.

Saat inilah yang paling Aldi suka. Hanya dia seorang diri menguasai basecamp itu. Aldi menyambungkan kabel usb kameranya ke komputer basecamp. Aktifitas rutinnya tiap malam. Menyortir foto-foto bidikannya ke dalam folder-folder. Tadi pagi dia banyak membidik aktifitas ospek hari pertama ketika dia menemukannya, seorang junior berkerudung merah-yang sekilas terkesan jutek. Aldi pun diam-diam memotret cewek berkerudung merah itu, hampir seharian. Satu kemewahan waktu yang hanya bisa dinikmatinya saat sepi di base camp fotografi. Setelah semua file foto terback-up di komputer, tak terasa dia sudah mengambil foto dari si kerudung merah lebih dari 100 jepretan!

#DoubleA #AsyilaAldi

Pertemanan antara Laki-laki dan Perempuan

Aku punya banyak teman laki-laki. Tapi yang benar-benar masuk kualifikasi sebagai seorang teman, ya ampun, bisa dihitung jari.

Awalnya, hubungan pertemanan dengan teman laki-laki memang seolah-olah berjalan baik-baik saja. Namun seiring berjalannya waktu, satu persatu mulai menjauh, saat benih-benih perasaan itu mulai tumbuh…

Ada sebuah blog cantik yang mengamini apa yang terjadi padaku ini. Bahwa tak ada pertemanan murni antara laki-laki dan perempuan. Di dalamnya akan ada perasaan meski berusaha keras menolaknya.

Aku sekarang membenarkannya. Karena memang sudah mengalaminya :/

Tapi aku masih optimis, walaupun akhirnya akan ada rasa di dalam hubungan seperti ini, pasti ada beberapa laki-laki yang masih bisa diandalkan untuk menjadi minimal seorang kawan berdiskusi.. #ngarep

Curhatan Dhiyan

Kusimpulkan, cinta itu bukan masalah usia, tetapi terbiasa menciptakan kenyamanan. Sejak itu, aku lebih baik menjadi senior yang cuek daripada perhatianku disalahartikan lagi.

Kusimpulkan, cinta itu justru sangat mudah muncul dalam persahabatan karena di sanalah sering muncul respon balik pemberian kenyamanan. Bagiku mungkin itu perhatian seorang sahabat, tetapi baginya belum tentu. Oleh karena itu, lebih baik mencegah daripada mengobati kan ya Mak, ya?

Nah, ini dia, jika ada seseorang memberi respon datar kepadamu, itu bukan berarti dia sombong, dia hanya sedang mempertahankan harga dirinya. Toh yang kamu tanya atau diskusikan dengannya tidak terlalu penting, bukan?

Yang namanya kenyamanan tidak memandang siapa yang memberi dan menerima.

Hati-hati mencipta kenyamanan itu, Dear. Maksud kita lain, tetapi maksudnya pun bisa lebih lain. Lebih baik membentengi daripada mengkambingi (eh?). Ya gitulah intinya, Mak.

view full notes at Curhatan Dhiyan