13 days

It’s exactly 13. What should I feel?
Happy, sad, or can’t wait? I can’t filter them 😦
Still stuck in a journey I long live in, learning…
But from now on I manage to stay exactly where I was. In love.

13. I choose to be happy 🙂
#welcomingDecember

Life Quotes From Rantau 1 Muara

“Saya menyangsikan kalimat plesetan ‘takkan lari jodoh dikejar’. Gunung memang tidak akan lari. Tapi jodoh? Dia punya kaki dan keinginan, dia bisa berlari-lari kesana-kemari. kemana dia suka. Bahkan dia bisa hilang, seperti lenyap ditelan bumi. Atau dia jatuh ketangan orang lain”.”

“Inilah masalahnya, berlagak cuek, merasa tidak cocok, tapi terus penasaran.”

“Itulah salah kaprahnya beberapa kalangan. Mereka siap untuk menikah, siap punya anak, tapi tidak disiapkan untuk membesarkan anak. Apa gunanya punya banyak anak, tapi tidak dibesarkan untuk menjadi manusia-manusia yang terbaik dan bermanfaat. (Ustad Fariz)”

Continue reading

Surat dari Ummi

Saat aku duduk di bangku SMP dan SMA aku sangat akrab dengan dunia korespondensi via pos karena Ummiku. Merantau dari rumah di usia yang masih sangat belia, yang pada waktu itu belum ramai gadget seperti sekarang. Boro-boro gadget, warnet saja sangat jauh dari asrama dan aku tidak diperbolehkan membawa telepon genggam ke dalam asrama. Satu-satunya hiburan dan obat kangen rumahku adalah surat bulanan dari ummi yang dikirim lewat Pos Indonesia…

Puisi-Cinta_RomantisSetiap bulan aku dan ummi saling bertukar surat-sekali kirim bisa beberapa halaman hvs sekaligus 😀 . Seingatku, itulah momen-momen termesra dari hubungan putri dan Ibu antara aku dan ummi…”

Obat rindu..

Hidup ratusan kilometer jauhnya dari orang tua di usia itu memang sangat berat. Ditambah, posturku yang sangat mungil di usia 11 tahun sebenarnya membuat abahku mengurungkan niat untuk mengirimku ke sekolah berasrama. Tapi Akhirnya Abah bisa tabah. Aku pun tinggal, bersekolah dan tumbuh berkembang jauh dari orang tua sejak saat itu..

Alhamdulillah, selama 6 tahun yang berat di sana, aku menyelesaikan pendidikanku di Pesantren Putri Al-Mawaddah, Ponorogo, Jawa Timur.

Apakah selama 6 tahun itu aku melaluinya dengan baik-baik saja? tentu saja tidak… Hanya saja, surat-surat kiriman dari Ummi bisa jadi adalah obat rinduku akan rumah, penenang saat sedih, dan mulai saat itulah aku jadi suka menulis… Karena Ummi selalu menulis surat panjang-panjang, otomatis aku pun tak mau kalah dengan menulis surat yang jauh lebih panjang untuk Ummi. Mungkin karena itulah aku bisa bertahan menikmati ketidakerasananku dan terus bersabar menyelesaikan studiku di Ponorogo.

Kangen surat-suratan

Di tengah dunia serba internet saat ini, aku kangen banget surat-surat konvensional seperti yang Ummi kirim dulu. Lebih bermakna, dan terasa banget pesannya..

Tapi di zaman super canggih dimana sepersekian detik email yang dikirim sudah sampai di tujuan yang berada ribuan kilometer jauhnya di lain benua… Apa masih ada nih orang yang ribet-ribet nulis surat terus mengirimnya via pos?

Ahhh *mari kita bertanya pada rumput yang bergoyang*

Fearless

There’s somethin’ ’bout the way
The street looks when it’s just rained
There’s a glow off the pavement
you walk me to the car
And you know I wanna ask you to dance right there
In the middle of the parking lot

We’re drivin’ down the road
I wonder if you know
I’m tryin’ so hard not to get caught up now
But you’re just so cool
Run your hands through your hair
Absent mindedly makin’ me want you

And I don’t know how it gets better than this
You take my hand and drag me head first
Fearless
And I don’t know why but with you I’d dance in a storm in my best dress
Fearless

So baby drive slow
’til we run out of road in this one horse town
I wanna stay right here in this passenger’s seat
You put your eyes on me
In this moment now capture it, remember it

Cause I don’t know how it gets better than this
You take my hand and drag me head first
Fearless
And I don’t know why but with you I’d dance in a storm in my best dress
Fearless

Well you stood there with me in the doorway
My hands shake
I’m not usually this way but
You pull me in and I’m a little more brave
It’s the first kiss,
It’s flawless,
Really something,
It’s fearless.

Oh yeah
Cause’ I don’t know how it gets better than this
You take my hand and drag me head first
Fearless
And I don’t know why but with you I’d dance in a storm in my best dress
Fearless

Cuz I don’t know how it gets better than this
You take my hand and drag me head first
Fearless
And I don’t know why but with you I’d dance in a storm in my best dress
Fearless

Oh-oh
Oh yeah

Fearless, Taylor Swift

Mesin Cuci Bernama Ramadhan

mesin_cuciSalah satu oleh-oleh cerita dari perjalanan umrahku adalah tentang kisah hajar aswad. FYI, hajar aswad adalah sebongkah batu yang berasal dari langit. Konon katanya, hajar aswad dahulu kala berwarna putih bersih dan bersinar… kemudian warna putihnya memudar sampai menjadi hitam karena dosa-dosa anak manusia.
*Begitu banyaknya dosa manusia yah, sampe segitunya..*

Manusia dan Dosa
Ada sebuah hadis yang masih kuingat sampai detik ini yang bunyinya, “Kullu bani Adam khatho’un wa khoirul Khatho’iina at-tawwabiina.”

Yang artinya: setiap anak Adam (manusia) pasti punya kesalahan (berdosa) namun sebaik-baik pendosa adalah yang bertaubat…”

Dari hadis shohih di atas, aku jadi tahu sebuah clue penting bahwa semulia dan sebaik apapun manusia pasti punya kesalahan ato dosa minimal barang sebiji zarrah (sebutir jagung). *Ya Alloh, aku memang banyak dosaaa, faghfirliii.. faghfirlii dzunubiii*
Momen bulan ini adalah momen paling potensial untuk menghapus dosa-dosa itu. Allah membuka pintu-pintu surga dan menutup pintu-pintu neraka, dan pintu taubatpun juga terbuka lebar dalam Ramadhan ini, kutipan dari kultum Ustad.

Kalo diibaratin nih, selama hitungan hijriyyah ada 12 bulan yang manusia lalui… dalam setahun penuh itu sewaktu manusia berbuat banyak kesalahan dan dosa, Allah pun tidak membiarkan manusia berlumur dosa begitu saja. Manusia diberi kesempatan untuk membersihkan dosa-dosanya dalam bulan penuh kasih sayang ini, yang bernama Ramadhan.

Selama satu bulan penuh, dosa-dosa manusia selama setahun yang menumpuk bagai cucian bisa dibersihkan melalui mesin cuci Ramadhan…

Terima kasih atas segala rahmat dan kasih sayang-Mu Ya Allah…
Dan mari bersama-sama kita ucapkan Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamiin, semoga kita termasuk dari orang-orang yang mendapat ampunan dan rahmat-Nya, Amiin…

That Man

That man…

jika aku lagi nulis sesuatu yang absurd n gak jelas kayak gini, bisa dipastikan detektor galau dalam hatiku emang lagi berkedip-kedip merah. wkwkwk lanjut yah..

Kenapa sih kok akhir-akhir ini tulisanku berubah jadi agak aneh gini? hmmmm.. sebenernya, kalo ditarik mundur ke masa laluku ada benang merahnya sih. Tapi tidak seutuhnya ini tentang aku. Sebagian tentang cerita teman-teman, curhatanku dengan Ummi, dan harapan seorang gadis kecil…

I-dont-like-that-man.-I-must-get-to-know-him-better

Ummi, bagaimana Ummi bisa bertemu laki-laki seperti Abah?

Aku selalu bertanya apapun yang ingin kutanyakan pada Ummi, even about this 😉

Ummi bertemu Abah sejak duduk di bangku SMA saat duduk di kelas 2. Abahku waktu itu sudah menjadi guru di salah satu SMK Negeri di kota. Karena payung organisasi yang sama, mereka pun dapat saling mengenal satu sama lain. Seiring bergulirnya waktu.. secara tak terduga beberapa tahun kemudian Abah datang ke rumah untuk ‘nembung’ Ummi ke kakekku. Yang bingung akhirnya bukan cuma Ummi, tapi Mbak Kapung (Kakekku) pun juga melongo. Pasalnya, laki-laki yang selama ini dikenal dekat dengan Ummi bukanlah Abah. Lalu Ummi pun beristikhoroh memohon petunjuk pada Allah.. Sedangkan, dalam ruang tamu, pembicaraan terus berlanjut. Mbah Kapung ternyata langsung menerima pinangan Abah tanpa persetujuan dari ummi… Continue reading

Virus ’20’

20 tahun memang masih terdengar muda, tetapi bagaimana dengan 21 tahun? Apa yang seharusnya dilakukan wanita seumuran itu? Menyelesaikan Kuliah dan lanjut S2? Bekerja? Cari pasangan hidup? Atau bahkan… Menikah? *ups daleeem*

20ans_20Dua tahun yang lalu mungkin aku sempat berpikiran untuk nikah muda. Masih terekam jelas, gedung pusat januari 2012.. cuaca sore itu sangat sejuk dan agak mendung. Aku bersama empat cewek cantik; mbak Ulfa, mbak Hayu, Laely dan Linda rencananya hanya pengen rapat tentang rundown acara try out snmptn bulan depan di tempat paling strategis buat rapat di kampus.
Ujung-ujungnya, karena dimoderatori mbak ulfa yang paling senior di antara kita, topik yang dibahas malahan tentang hasrat ingin menikah cewek umur 20an.. buahahaha, asli, tanpa sadar dialog tentang hasrat ingin menikah itu terus mengalir di sela sela udara sejuk sore itu.. 😀 Continue reading

Haruskah Saya Mundur?

Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku dan dosa kedua orangtuaku..

Sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangiku semenjak aku masih kecil…

 

Ya Allah, yang Maha Tahu atas segala yang disembunyikan manusia

Bimbinglah aku menuju nur-Mu, Cahaya kebenaran-Mu

Jangan biarkan aku tenggelam dalam kegelapan dan kenistaan

Tunjukannlah untukku jalan yang lurus, jalan bagi orang yang Engkau beri nikmat atas mereka, bukan jalan orang-orang yang Engkau murkai dan bukan pula jalan orang-orang yang tersesat

 

Ampuni aku Ya Rabb, karena sudah mengharapkan hal yang tidak sepantasnya kuharapkan, mohon ampuni hamba yang lemah ini.. Maafkan aku yang terlalu mengedepankan perasaan, maafkan aku yang terlalu terhanyut dalam haru-birunya cinta semu, maafkan aku akan khilafku itu…

Jika memang itu cinta, kenapa harus serumit ini?

Jika memang sayang, haruskah menyakiti?

Jika memang mencintai, mengapa tidak menunggu halalnya cinta?

Jika memang tulus, mengapa begini membingungkan?

Dan masih akan ada seribu pertanyaan lagi untuk kisah yang satu ini…

Aku akan mundur, jika memang ini yang terbaik

Aku akan menjadi satu-satunya hal yang tidak bisa dia miliki seutuhnya…

Selamat tinggal, cinta lamaku

Selamat datang, cinta baruku.. Aku siap menyambutmu, seutuhnya.. in LOVE

Laki-laki (*) Perempuan

Aku menulis ini bukan karena aku jauh lebih mengenal laki-laki dari orang lain. Aku hanya mengira-ngira…

Laki-laki dan perempuan sudah berbeda memang dari sana-nya. Laki-laki kuat, tetapi dalam beberapa titik mereka lebih lemah daripada perempuan. Buktinya, laki-laki lah yang tergoda oleh perempuan. Bukannya perempuan yang tergoda oleh laki-laki. Bukti yang lain? Oke. Perempuan jauh lebih kuat hidup sendiri dibandingkan laki-laki. Bukankah umumnya, para kaum bapaklah yang buru-buru memperistri wanita baru pasca ditinggal oleh almarhumah istri ‘tercinta-nya’? Masih kurang juga? Laki-laki tak tahan melihat wanita menangis… Walaupun, walaupun, walaupun dia tahu itu hanya air mata palsu…

Yang membedakan laki-laki dan perempuan…

Apakah aku masih terkena Do-min-joon’s effect (You Who came from the stars, Korean Drama 2014) setelah berbulan-bulan dramanya lewat ya… Kok bunyi-bunyinya agak menyerupai kutipan-kutipan dari drama korea terkenal ituh ^5345452*&%^$#

Yang membuat laki-laki dan perempuan berbeda diantaranya; Laki-laki biasanya selalu berkata apa yang memang ingin dia katakan, sedangkan perempuan sebaliknya. Perempuan cenderung mempunyai beberapa maksud sekaligus dalam sekali jawaban..

Laki-laki akan semakin kuat jika disakiti. Sedangkan perempuan…

Jika perempuan disakiti, kemungkinan ada dua hal yang bisa terjadi; jatuh ke lubang yang paling dalam atau.. menjadi lebih kuat sekaligus menjadi sosok yang menakutkan-Jahat.

Perempuan tipe kedua inilah yang lebih menghawatirkan dari yang tipe pertama. Karena perempuan yang kedua benar-benar berubah menjadi penyihir jahat setelah disakiti oleh laki-laki. Dia dapat melakukan hal-hal yang tak pernah terbayangkan.

 

Ingatlah wahai kaum pria, indra keenam perempuan jauh lebih kuat dari kekuatan super terkuat di dunia… sehingga ketika Ia menjadi sosok yang jahat, Ia benar-benar berubah menjadi penyihir yang sangat jahat!

 

*Mungkin itulah yang diperankan oleh tokoh antagonis wanita di sinetron-sinetron menegangkan Indonesiya.. *mungkin*

Aihh, pas baca tulisan ini, tolong jangan terlalu serius yah, bisa-bisa pusing  jadinya hehehe…

Tapi bisa juga sih kalo mau dibuktikan kebenarannya.. silahkan…

Masa Kecil yang (sangat) Bahagia

Setiap orang punya versi masing-masing tentang bahagia. Begitupun aku. Masa kecilku menurutku sangat bahagia, karena aku pada saat itu belum mengenal benda-benda masa kini semacam handphone, komputer, tablet pc, games online, internet dan teman-temannya. Kenapa begitu? Kerena masa kecilku akan terasa hampa jika hanya kuhabiskan bermain dengan benda-benda itu. Karena pada dasarnya, sekarang, benda-benda itulah yang selalu berputar di sekelilingku. Terkadang, terlalu menganggu…

Cah Kaliwungu

Aku belum terlalu cocok untuk disebut anak kota, tetapi juga tidak memper untuk dipanggil cah ndeso #ngeles haha. Tetapi syukurlah, walopun ortu akhirnya berpindah dari villa mertua indah menuju tempat yang sedikit lebih kota (kenyataannya jauh lebih sepi dibanding Kaliwungu), aku sudah dibiasakan berbahasa jawa sejak belia. Kalo kata ummi sih, biar nggak jadi kacang yang lupa sama kulitnya. Bahasa Indonesia sangat mudah dipelajari, bisa nanti-nanti. Apalagi bahasa Inggris, SD pun aku sudah mempelajarinya. Karena darah Jawa mengalir dari kedua garis Ayah dan Ibu–Abah asli Magelang dan Ummi berasal dari Kaliwungu, belajar tutur bahasa jawa sangat penting, terutama untuk mempererat silaturahmi dalam keluarga besar.

Pada 5 tahun pertama pernikahan Abah dan Ummi masih menumpang di Villa Mertua Indah di Kaliwungu, yang kemudian membuatku tumbuh berkembang semasa golden age (1-5 tahun) dan 8-11 tahun di sana. Karena itulah aku tidak punya banyak teman di sekitar Kendal (rumah ortu yang sekarang). SMP dan SMA kuhabiskan waktuku belajar di Jawa Timur. Teman-teman masa kecilku, otomatis, cuma cah Kaliwungu dan sekitarnya saja… Continue reading