Weight vs Health

I am still twenty but I’m already over weight a.k.a fat or whatever it’s known. And somehow, I don’t feel healthy…

Selama puasa ini, keyword yang selalu kucari di google adalah melulu tentang; ‘How to loose 10 kg in one month’, ‘diet efektif untuk menurunkan berat badan’, dan sesuatu yang mendekati keyword-keyword yang telah disebutkan sebelumnya.

2013; Hidup kurus!

Kalau lihat timbangan saya hari ini, setiap orang pasti melongo kalo tahu berapa berat badanku setahun lalu. Awal 2013 aku terkena virus Salmonella, yang menyebabkan radang dan typus. Otomatis berat badanku yang saat itu 50kg turun drastis menjadi 44 kg. Sebuah pencapaian yang menakjubkan, bukan? hohoho *silakan kalo mau mencoba*

Tetapi beda tahun lalu, beda tahun ini. Tahun ini kecenderungan ku untuk menjadi omnivora si pemakan segala kambuh, yang menghasilkan berkilo-kilo lemak… Aiiihh Spare me please! Spare me please!

My original size

Sebenernya gimana sih cara menghitung berat badan dan tinggi tubuh yang ideal? Soalnya kalo tinggiku udah 158cm, berarti berat badanku segini ya nggak gendut-gendut amat sih. Karena menurut BMI (Body Mass Index) dari situs ini hasil kalkulasi BMI ku adalah 21 yang berarti ideal… tapi what so ever lah-yang menggangguku adalah ketika bertemu teman temanku.. sekarang mereka sering nyeletuk, ih gemukan ya sekarang… hiks hiks hiks hiks

But, but….

Karena pada hakikatnya 3-4 tahun lalu berat badanku berkisar antara 38-43 kg, melihat ukuranku sekarang aku merasa sangat-sangat-sangat gendut. Lalu entah bagaimana aku merasa seperti sedang tidak sehat. 15 hari bulan puasa ini, alhamdulillah 3 kg telah sukses kumusnahkan! *ganas* dan 7 kg yang lain juga akan segera kumusnahkan dalam 3 bulan ke depan.. Aku pengen merasa sehat! Aku harus agak kurusan!

Serial Om Shomad yang tertunda

Bagi yang belum kenalan dengan Om shomad, silakan klik di sini dan berkenalan dengannya. Aku berkesempatan menulis cerita Om Shomad sejak dua tahun yang lalu. Waktu itu Ummiku menceritakan dengan sekilas perjalanan hidup sepupu jauhnya yang bernama Shomad. Tentang perjalanan luar biasa si Om melancong ke beberapa negara Eropa.

Tetapi… seiring berjalannya waktu, ternyata oh ternyata, udah gak kerasa tahun ini memasuki bulan ke 28 sejak serial Om Shomad kuterbitkan di blog lamaku. Dan belum kelar sampe sekarang.. *capek deh^

Sori Om Shomad, karena udah jarang nulis intens lagi, serial om jadi berantakan deh…shutterstock_151393892

Kenalan yuk sama Om Shomad

Om Shomad adalah sepupu jauh Ummi ku (Ibuku, red), yang lahir di Kaliwungu, Kendal Jawa Tengah empat puluh tahunan silam. Beliau adalah mantan TKI produk Korea. Saat ini menjalankan usaha peternakan Ayam di Boja, pasca pensiun dini dari menjadi TKI. Menurutku, yang membuatku tertarik untuk mengabadikan cerita Om Shomad dalam serial adalah keunikan cara Om Shomad untuk bisa melancong ke dataran Eropa, Continue reading

Here He Comes (Again)

Marhaban Ya Ramadhan!

Maksud hati ingin memposting sesuatu yang berbau Ramadhan, tapi jari-jariku malah ngelantur mengetik ini… Here he comes (again); (Lagi-lagi) Dia datang. *maksudku bukan datang bulan yang itu lohya*. Judul yang absurd, hihihi… Tapi memang kurang lebih seperti itulah.

Sebelum lanjut, selamat menjalankan ibadah puasa bagi seluruh muslim di segala penjuru dunia, maaf agak telat ya.

Dia dia dia

Pernahkah kamu bingung membedakan antara rasa kagum dan cinta? Pernahkah kamu terlalu lama menunggu untuk memastikan orang yang kamu suka juga membalas rasa suka kita padanya? Pernahkah kamu membayangkan masa depanmu dengan orang yang kamu simpan dalam hati sekian lama? Aku pernah dan inilah poin utama ceritaku tentang dia.

Aku bertemu dengannya beberapa tahun yang lalu di beranda rumah nenekku. Setelah setahun lamanya ingin bertemu, akhirnya kesampaian juga. Waktu itu, aku masih dalam tahap kagum dengannya. Karena kecerdasannya, kedewasaan perangainya, dan sifatnya yang amat mengayomi sebagai kakak. Ah, tapi tak berani aku berharap banyak. He seems too far away to reach… Continue reading